Domain Name Server (DNS) adalah alamat IP (Internet Protocol) yang diterjemahkan menjadi nama publik agar mudah diingat oleh pengguna. Untuk mengatur dan mengelola DNS dibutuhkan sebuah komputer. Perangkat inilah yang disebut DNS server.
Cara Mengelola dan Mengatur DNS Server
Dalam mengelola dan mengatur DNS, ada lima tahapan yang harus Anda lakukan. Berikut urutannya.
1. Mengatur IP Server
- Pertama, gunakan IP statis untuk IP server.
- Setelah menentukan IP server, carilah menu “Server Manager”, lalu klik opsi “Add Roles and Features”.
- Langkah ketiga, klik pilihan “Before you begin” dan tekan opsi “Next”.
- Langkah keempat, cari menu “Installation Type”, lalu klik pilihan “Role Based or Feature-Based”.
- Berikutnya arahkan kursor ke opsi “Server Selection”. Kemudian, pilih server dengan IP statis yang sudah ditentukan pada tahap pertama.
- Centang “DNS Server” di menu “Server Role”. Setelah itu, pilih “Add Features”.
- Terakhir, sistem akan menginstal secara otomatis usai melakukan langkah di atas. Tunggu sampai muncul konfirmasi selesai dari sistem.
2. Mengelola DNS Baru
Jika sudah selesai mengatur IP server, Anda bisa mengelola DNS baru. DNS inilah yang berperan penting dalam koneksi internet setiap komputer terhubung. Untuk membuat DNS tersebut, tinggal klik Tools; tak lama DNS terlihat di jendela DNS manager.
3. Mengelola Forward Lookup Zone
Forward lookup zone merupakan salah satu opsi pada DNS yang berfungsi mengubah nama server ke IP address. Untuk mengaturnya, ikuti tahapan berikut ini.
- Langkah pertama, pilihlah folder bertuliskan “Forward Lookup Zone”, lalu klik kanan. Selanjutnya, pilih opsi “New Zone”.
- Pilih “Primary Zone” pada “Zone Type”. Setelah itu, ketik nama domain.
- Selanjutnya, simpan file DNS.
- Terakhir, klik pilihan “Don’t Allow Dynamic Update” di menu “Windows Dynamic” yang terlihat di layar. Kemudian, klik “Finish”.
4. Membuat Host
Nama server yang sudah Anda buat akan ditampilkan di opsi “Forward Lookup Zone”. Jika langkah ini sudah dilakukan, buatlah host name. Caranya, arahkan kursor ke menu “Name Server”, lalu klik kanan.
Selanjutnya, pilih opsi “New Host A or AAA”. Isi nama DNS dan IP address server. Setelah itu, klik opsi “Add Host” untuk menambahkan host.
5. Mengatur Reverse Lookup Zone
Reverse lookup zone merupakan fitur untuk mengubah IP address menjadi nama server. Mengatur reverse lookup zone bisa dilakukan dengan cara berikut.
- Pilih “New Zone” bertipe primary dengan mengeklik kanan folder Reverse lookup zone.
- Kemudian, isikan network ID dengan IP address yang sudah ditentukan.
- Setelah itu, simpan zona file tersebut.
- Langkah selanjutnya, buatlah pointer dengan cara klik kanan “Reverse Zone DNS”.
- Kalau sudah, silakan browse hostname ke dalam file hostname.
- Terakhir, lakukan restart untuk menjalankan NSLOOKUP dan ping pada domain.
Itulah ulasan seputar Domain Name Server (DNS) yang memudahkan komputer dalam mengidentifikasi alamat web dan melayani permintaan IP address dari host. Yuk, kelola DNS server Anda dengan baik agar tidak ada kendala dalam koneksi jaringan.
Jika Anda ingin mempelajari dan memahami lebih dalam tentang instalasi, konfigurasi, manajemen, keamanan, maintenance dan troubleshooting pada Windows Server, Anda bisa mengikuti pelatihan Windows Server bersertifikasi yang diselenggarakan oleh Solusi melalui link di bawah ini.